Selasa, 18 November 2014

PTK SMP: PENGGUNAAN KIT MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KEMAGNETAN BAGI PESERTA DIDIK KELAS IX A SMP

PENGGUNAAN KIT MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KEMAGNETAN BAGI  PESERTA DIDIK  KELAS IX A SMP NEGERI 27... thumbnail 1 summary
PENGGUNAAN KIT MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KEMAGNETAN
BAGI  PESERTA DIDIK  KELAS IX A SMP NEGERI 27 SURAKARTA
SEMESTER I TAHUN 2013/2014


ABSTRAK

Dewi Ganawati Hendrastuti, 19631112 199512 2 003” Penggunaan Kit Magnet Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar IPA Materi Kemagnetan Bagi  Peserta Didik  Kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta
Semester I Tahun 2013/2014”
Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan pembelajaran dengan penggunaan Kit magnet yang mampu meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian dilakukan terhadap peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 yang berjumlah 26 peserta didik. Data dikumpulkan melalui pengamatan dan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara teoritik melalui penggunaan Kit magnet dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 dan didukung secara empirik.
Beberapa karakteristik dari penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: (1) sebelum memulai pembelajaran, guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang diharapkan.(2) pembentukan kelompok, satu kelompok maksimal 5 peserta didik (4) pembimbingan tiap kelompok untuk memahami LKS atau petunjuk praktik (5) Setelah peserta didik memulai pengamati Kit magnet, maka bimbingan dihentikan dan semua kreativitas belajar siswa dicatat. 


Kata Kunci: Kreativitas, Hasil Belajar IPA, Magnet.











PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pada pembelajaran IPA, peneliti melakukan pengamatan terhadap kreativitas peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 . Hasil pengamatan yang diperoleh menunjukkan  bahwa kreativitas peserta didik kelas IX A tersebut masih rendah. Hal ini terbukti setiap pembelajaran IPA dari 26 peserta didik hanya 20 prosen yang menunjukkan kreativitas  baik, sedangkan 80 prosen yang lain atau 21 peserta didik yang lain pasif,  ada yang mengantuk ada yang bicara dengan temannya dan ada yang diam tetapi melamun sehingga jika diberi pertanyaan oleh guru tidak menunjukkan  jari atau menjawab. Tugas dan pekerjaan rumah yang guru berikan juga hanya membebani mereka karena sebagian besar dari peserta didik tidak dapat mengerjakan tugas tersebut dengan benar. Selain kreativitas peserta didik tersebut,  hasil belajar juga rendah. Hal ini terbukti hasil Ulangan Harian dari materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. dengan KD 4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet. hanya 27 prosen dari 26 peserta didik  atau 7 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Ilmu  Pengetahuan Alam memiliki KKM yaitu 70. Hasil Ulangan Harian tersebut nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 50 serta peserta didik yang mendapat nilai tertinggi hanya 2 peserta didik sedangkan peserta didik yang lain jauh di bawahnya. Selanjutnya hasil pengamatan dan hasil belajar tersebut dinamakan kondisi awal penelitian. 
Sebelum penelitian, peneliti belum menggunakan Kit magnet, sedangkan pembelajaran IPA hanya menggunakan buku materi, LCD sebagai media pembelajaran, metode informasi,  dan tanya jawab serta penugasan. Sebelum memulai pembelajaran peserta didik diminta untuk membaca buku materi kemudian dilanjutkan pra tes, setelah pra tes dibahas baru memulai pembelajaran dan diakhiri dengan penugasan.  Namun penugasan ini membuat peserta didik terlalu terbebani dan juga membuat mereka jenuh
Harapan peneliti kreativitas dan hasil belajar materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013/2014 meningkat. Kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013/2014 perlu ditingkatkan karena kreativitas yang rendah akan dapat menyebabkan kemalasan yang berkepanjangan sehingga dapat mengakibatkan peserta didik putus sekolah. Demikian pula hasil belajar perlu ditingkatkan karena nilai rapor sangat penting untuk mendukung nilai sekolah yang akhirnya dapat diperhitungkan untuk kelulusan peserta didik. 
Rendahnya kreativitas dan hasil belajar  materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013/2014 dapat pula dimungkinkan karena guru. Penggunaan Kit magnet yang sesuai  oleh guru sangat berarti untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar  suatu materi pelajaran. Oleh karena itu guru perlu menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran.
Masalah yang terjadi pada peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013/2014 yaitu kreativitas dan hasil belajar  SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. masih rendah Sedangkan harapan peneliti kreativitas  dan hasil belajar tersebut meningkat. Masalah peneliti yaitu belum menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. pada peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013/2014 Sedangkan harapan  peneliti sudah menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. pada peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013/2014
Agar masalah tersebut di atas dapat segera mendapatkan jalan keluar maka perlu adanya tindakan oleh peneliti (guru). Tindakan yang dilakukan oleh peneliti tersebut  yaitu menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. pada peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013/2014. Pelaksanaan tindakan tersebut dibagi dua. Tindakan  ke 1 menggunakan Kit magnet tanpa presentasi dengan cara kelas IX A yang berjumlah 26  peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok A, B, C, D, E sehingga kelompok A, B, C, D masing-masing beranggota 5 peserta didik, sedangkan kelompok  F beranggotakan 6 peserta didik..Tindakan ke 2 menggunakan Kit magnet disertai penjelasan guru menggunakan LCD dan presentasi. dengan cara kelas IX A yang berjumlah 26 peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok I, II, III, IV masing-masing terdiri dari 5  peserta didik sedangkan kelompok V terdiri dari 6 peserta didik. Tindakan-tindakan tersebut peneliti lakukan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar  materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari., bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013/ 2014.
Rumusan Masalah
Apakah melalui penggunaan Kit magnet dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014?
Tujuan Penelitian.
Meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 melalui penggunaan Kit magnet.







KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN
Kreativitas Belajar IPA
Menurut Eng Hock Chia dalam (Pamilu, 2007:1), berkaitan dengan kreativitas belajar IPA, maka menyebutkan kreativitas sebagaian besar berasal dari pengaruh lingkungann dan keterampilan. Oleh karena itu kreativitas tidak bisa dipisahkan dengan aktivitas. Aktivitas bersifat mutlak untuk kemajuan setiap pribadi.
Ciri-ciri seorang anak memiliki kreativitas tinggi yaitu (1) selalu ingin tahu, (2) memiliki minat yang luas, (3) suka melalukan aktivitas yang kreatif. Berdasarkan  uraian pendapat di atas tentang kreativitas  belajar IPA, maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar IPA yang dimaksud adalah kegiatan atau perilaku siswa pada saat belajar IPA antara lain: (1) berani dan mau bertanya (2) memperhatikan  penjelasan guru (3) mengerjakan latihan atau tugas
Hasil Belajar  IPA
Hasil belajar merupakan indikator tingkat keberhasilan setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran.  Melalui indikator prestasi belajar, peserta didik dapat mengetahui sejauhmana daya serap (kemampuan akhir) mereka setelah mengikuti proses pembelajaran. Bagi guru, hasil belajar merupakan indikator ketepatan rancangan dan pelaksanaan pembelajaran.
Hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang disebut evaluasi. Menurut Solihatin (2007:43) Evaluasi merupakan proses untuk menimbang kebaikan pelajar untuk memberikan penilaian kualitas belajar, yang meliputi tes dan non tes.  .
Penggunaan Kit Magnet
Hakikat Kit 
Kit pada prinsipnya adalah sebuah alat peraga dan pada hakikatnya adalah suatu alat bantu belajar yang dapat membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu. Jika dimungkinkan peserta didik dapat belajar sendiri tanpa bantuan guru. Oleh karena itu guru bersifat sebagai fasilitator yang siap memberi arahan jika diperlukan saja.
Menurut Komaruddin (2002:1) Belajar tidak hanya merupakan konsekwensi otomatis dari penyampaian informasi ke dalam kepala pelajar namun belajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan dari pelajar, oleh karena itu belajar mebutuhkan alat bantu atau  alat peraga. Alat peraga memiliki jenis bermacam-macam tergantung materi pelajarannya. Terdapat pula dalam satu materi memiliki banyak jenis alat peraga. Oleh karena itu guru diharapkan pandai memilih alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran dan kondisi peserta didik.                                        
Kit Magnet
Kit Magnet merupakan alat peraga IPA yang dapat digunakan untuk mempelajari materi tentang kemagnetan.. dengan kata lain dapat digunakan untuk membantu belajar tentang materi kemagnetan. Alat peraga yang juga merupakan  alat pelajaran menurut Subdit Sarana Pendidikan (2005: 13) adalah salah satu sarana pendidikan yang sangat penting, karena tanpa alat akan menyulitkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Alat pelajaran ini dapat berupa benda sebenarnya tetapi dapat pula berupa benda tiruan.
Penggunaan Kit Magnet Tanpa Presentasi
Menurut Dewey dalam Sugiyanto (2009: 152) deskripsi pandangan tentang pendidikan yaitu sekolah cerminan masyarakat dan kelas adalah laboratorium untuk penyelidikan. oleh karena itu guru didorong agar melibatkan anak didiknya dalam kelompok- kelompok untuk terlibat dalam suatu proyek yang ia minati.
Berdasarkan pandangan tersebut maka Penggunaan Kit magnet  ini dilakukan secara kelompok Penggunaan Kit magnet  dalam kelompok ini dapat pula untuk mengantisipasi keterbatasan jumlah Kit dan juga keterbatasan waktu yang tersedia. Peserta didik dalam satu kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kemudian masing-masing kelompok melakukan pengamatan menurut lembar kerja siswa (LKS), Selesai pelaksanaan pengamatan dan diskusi kelompok maka setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan.
Penggunaan Kit Magnet dengan Presentasi
Pendidikan tidak akan berhasil tanpa adanya komunikasi, dan komunikasi tidak akan efektif tanpa memiliki kecakapan berkomunikasi, Syukur (2008: 2). Pada kegiatan penggunaan Kit magnet yang juga merupakan bagian pendidikan ini tentunya perlu juga adanya komunikasi sedangkan komunikasi ini dilakukan dengan jalan diskusi dan presentasi Penggunaan Kit magnet  dengan presentasi ini dimungkinkan dapat meningkatkan kreativitas peserta didik. Selain  membuat peserta didik tidak mengantuk, mau berdiskusi, dan mau mengerjakan latihan atau perintah yang terdapat pada lembar kerja, juga dapat membuat peserta didik  berani bertanya dan berani maju ke depan untuk mempresentasikan hasil pengamatannya.
Kerangka berpikir
Pada Kondisi awal guru sebagai peneliti belum menggunakan Kit magnet  dalam pembelajaran IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari., dengan KD 4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014. Pembelajaran hanya menggunakan buku materi sebagai media pembelajaran, metode informasi, dan tanya jawab serta penugasan. Sebelum memulai Pembelajaran peserta didik diminta untuk membaca buku materi kemudian dilanjutkan pra tes, setelah pra tes dibahas baru memulai pembelajaran dan diakhiri dengan penugasan, karena peneliti belum menggunakan Kit magnet tersebut maka kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. tersebut untuk peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 rendah.
Supaya kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari untuk peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 tersebut meningkat maka peneliti perlu melakukan tindakan yaitu menggunakan Kit magnet.
Siklus 1 menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran IPA pada peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 yang dilakukan secara kelompok dan tanpa presentasi.  Kelas IX A yang berjumlah 26 peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok A,B,C,D, dan E sehingga kelompok  A, B, C, D masing-masing beranggotakan 5 peserta didik sedangkan kelompok E memiliki anggota 6 peserta didik. .
Materi pada siklus 1 ini adalah SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.,  sedangkan KD 4.2 Mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi.. Siklus I dilakukan 1 kali pembelajaran dan 1 kali Ulangan harian.
Siklus 2 penggunaan Kit magnet untuk pembelajaran IPA pada peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 yang dilakukan secara kelompok dengan disertai presentasi. Kelas IX A yang berjumlah 26 peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok  yaitu kelompok I, II, III, IV, dan V sehingga kelompok  I, II, III, IV masing-masing beranggotakan 5 peserta didik sedangkan kelompok V memiliki anggota 6 peserta didik Materi pada siklus 2 ini  adalah SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. sedangkan KD 4.3 Menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik. Siklus 2 ini dilakukan satu kali tatap muka pembelajaran dan satu kali Ulangan Harian.
Kondisi Akhir
Diduga melalui penggunaan Kit magnet dalam pembelajaran IPA  dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014.

Hipotesis Tindakan
Melalui penggunaan Kit magnet dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta didik kelas IX A  SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014.


















METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelas IX A Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 SMP Negeri 27 Surakarta mulai bulan Juli 2013 minggu terakhir sampai dengan bulan Desember 2013.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan dokumentasi, observasi dan tes tertulis. Dokumentasi yang alatnya berupa dokumen dan catatan tentang kreativitas dilakukan untuk mendapatkan data kondisi awal. Sedangkan observasi dan tes tertulis dilakukan untuk mendapatkan data siklus 1 dan siklus 2.
Validasi dan Analisis Data
Teknik observasi pada penelitian ini divalidasi dengan melibatkan teman sejawat atau berkolaborasi sedangkan teknik tes tertulis divalidasi dengan kisi-kisi soal. Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif komparatif atau membandingkan.
Prosedur Tindakan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Banyaknya tindakan sebanyak dua kali dalam dua siklus.Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi terhadap hasil tindakan.



HASIL TINDAKAN
Deskripsi Data Kondisi Awal
Kreativitas belajar peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta. Semester I Tahun pelajaran 2013/2014 untuk mata pelajaran IPA pada kondisi awal rendah. Hal ini terbukti setiap pembelajaran IPA dari 26 peserta didik hanya 20 prosen yang menunjukkan kreativitas baik, sedangkan 80 prosen yang lain atau 21 peserta didik yang lain pasif  Hasil pembelajaran IPA pada kondisi awal ini juga rendah, hal ini terbukti bahwa Ulangan Harian SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari., sedangkan  KD 4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet., hanya 27 prosen dari 26 peserta didik  atau 7 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Ilmu Pengetahuan Alam memiliki KKM yaitu 70. Hasil Ulangan harian tersebut nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 50 dan peserta didik yang mendapat nilai tertinggi hanya 2 anak sedangkan peserta didik yang lain jauh di bawahnya.  Nilai Ulangan harian tersebut dapat dilihat pada tabel
Hasil Belajar Kondisi Awal
No    KKM    Uraian    Frekuensi
1
2
3    70    Nilai di bawah KKM (belum tercapai )    19
        Nilai sama KKM   (tercapai )    5
        Nilai lebih dari KKM  ( terlampaui )    2





Hasil Belajar Kondisi Awal
No    Uraian    Prestasi
1    Nilai terendah    50
2    Nilai tertinggi    75
3    Nilai Rerata    6.4
4    Rentang Nilai    25


Deskripsi Data Siklus 1
Kreativitas belajar peserta didik  kelas IX A SMP  Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 untuk mata pelajaran IPA pada siklus 1 ini terdapat 60 prosen dari 26 peserta didik. yaitu 16 peserta didik yang perhatian nya tertuju pada pelajaran. 16 peserta didik tersebut menunjukkan aktif mau menunjukkan jari untuk menjawab pertanyaan guru, mengerjakan laporan hasil pengamatan, aktif berdiskusi , berani bertanya dan tidak mengantuk. 
Pada siklus 1 ini peneliti sudah menggunakan Kit magnet  namun tidak disertai presentasi. Hasil pembelajaran pada siklus 1 yang diperoleh dari hasil Ulangan Harian SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan KD 4.2 Mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi terdapat  62 prosen dari 26 peserta didik atau 16 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Ilmu Pengetahuan Alam memiliki KKM yaitu 70. Hasil Ulangan Harian tersebut nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 60. Nilai Ulangan Harian ini dapat dilihat pada tabel.



Hasil Belajar Siklus 1
No    KKM    Uraian    Frekuensi
1
2
3    70    Nilai di bawah KKM (belum tercapai )    10
        Nilai sama KKM   (tercapai )    11
        Nilai lebih dari KKM  ( terlampaui )    5

Hasil Belajar Siklus 1
No    Uraian    Prestasi
1    Nilai terendah    60
2    Nilai tertinggi    80
3    Nilai Rerata    68.7
4    Rentang Nilai    20

Kreativitas belajar peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I tahun pelajaran 2013/ 2014, dari  kondisi awal ke siklus 1 mengalami peningkatan yaitu  dari 20 prosen peserta didik yang kreativitasnya baik menjadi 60 prosen.
Hasil belajar peserta didik  kelas IX A  SMP Negeri 27 Surakarta Semester I tahun pelajaran 2013/ 2014, dari kondisi awal ke siklus 1 mengalami peningkatan yaitu  peserta didik yang mendapatkan nilai ≥ KKM  ( KKM IPA = 70) adalah 7 peserta didik.atau 27 prosen sedangkan pada siklus 1 menjadi 16 peserta didik atau 62 prosen.
Deskripsi Data Siklus 2
Kreativitas belajar peserta didik kelas IX A SMP  Negeri 27  Surakarta  Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 untuk mata pelajaran IPA pada siklus 2 ini terdapat 80 prosen dari 26 peserta didik  yaitu 21 anak perhatian nya telah tertuju pada pelajaran. 21 peserta didik tersebut menunjukkan aktif mau menunjukkan jari untuk menjawab pertanyaan guru, mengerjakan laporan hasil pengamatan, aktif berdiskusi , berani bertanya dan tidak mengantuk serta berani berpresentasi.
Pada siklus 2 ini peneliti sudah menggunakan Kit magnet dan disertai presentasi. Hasil pembelajaran pada siklus 2 yang diperoleh dari hasil Ulangan Harian SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. dengan 4.3 Menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik., terdapat  84.6 prosen dari 26 peserta didik atau 22 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki KKM yaitu 70. Hasil Ulangan harian tersebut nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 65.  Rekap nilai Ulangan Harian tersebut dapat dilihat pada tabel.
Hasil Belajar Siklus 2
No    KKM    Uraian    Frekuensi
1
2
3    70    Nilai di bawah KKM (belum tercapai )    4
        Nilai sama KKM   (tercapai )    10
        Nilai lebih dari KKM  ( terlampaui )    12


Hasil Belajar Siklus 2
No    Uraian    Prestasi
1    Nilai terendah    65
2    Nilai tertinggi    85
3    Nilai Rerata    64.0
4    Rentang Nilai    20
Kreativitas belajar peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I tahun pelajaran 2013/ 2014, dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan yaitu  dari 60 prosen  peserta didik yang kreativitasnya baik menjadi  80 prosen.
Hasil  belajar peserta didik  kelas IX A  SMP Negeri 27 Surakarta Semester I tahun pelajaran 2013/ 2014, dari  siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan yaitu  peserta didik yang mendapatkan nilai ≥ KKM  ( KKM IPA = 70) adalah 16  peserta didik.atau 62 prosen sedangkan pada siklus 2  menjadi 22 peserta didik atau 84.6 prosen.
























HASIL PENELITIAN
Simpulan
Secara teoritik melalui penggunaan Kit magnet dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.bagi peserta didik kelas IX A SMP Negeri 27 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2013 /2014 dan didukung secara empirik. Hal ini terbukti terdapat peningkatan kreativitas belajar peserta didik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 yaitu 20 prosen, 60 prosen,  dan 80 prosen. Sedangkan hasil belajar peserta didik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 mengalami peningkatan yaitu peserta didik yang mendapatkan nilai ulangan harian ≥ KKM  (KKM IPA 70) adalah 27 prosen, 62 prosen,  dan 84.6 prosen.
Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian tindakan kelas ini maka disampaikan saran-saran: sebaiknya Guru SMP Kelas IX mata pelajaran IPA jika memberikan pembelajaran materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. menggunakan Kit magnet, oleh karena itu disarankan untuk sekolah Sebaiknya diagendakan pengadaan  Kit magnet, agar jumlah Kit magnet ini cukup dan  memadai.
.





DAFTAR PUSTAKA
BSNP, 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasiuonal No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, Jakarta.
Depdiknas, 2005,  Kamus Besar Bahara Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Hidayat Komaruddin. 2002. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Bumimedia.
HP. Mulyadi, 2009, Materi Pembimbingan PTK, Semarang: LPMP Jawa Tengah.
Majid Abdul, 2008, Perencanaan Pembelajaran, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
Pamilu Anik, 2007, Mengembangkan Kreativitas dan Kecerdasan Anak, Yogyakarta, Citra Media.
Prihatin Eka, 2008, Konsep Pendidikan, Bandung, Karsa Mandiri Persada.
Sardiman, AM, 2007. Interaksi dan Motivasi belajar mengajar. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada
Seifert Kelvin, 2008, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, Jogyakarta, IRCISOD.
 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Solihatin Etin, 2007, Cooperative Learning, Jakarta, BumiAksara
Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Sugiyanto, 2009, Model - Model Pembelajaran Inovatif, Surakarta, Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 UNS.
Sulchan Yasyin. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Amanah.
Suwandi Sarwiji, 2009, Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah,  Surakarta, Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 UNS..
Syamsudin Abin, 2007,Psikologi Kependidikan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
Syukur Fatah, 2008, Teknologi Pendidikan, Semarang, Rasail Media Group.

Tidak ada komentar