Rabu, 22 Oktober 2014

Contoh Skripsi Akuntansi S1: PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA JUNIOR DAN SENIOR MENGENAI PROFESI AKUNTAN

PERBEDAAN  PERSEPSI  MAHASISWA  JUNIOR  DAN  SENIOR  MENGENAI PROFESI AKUNTAN ABSTRAKSI Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini ada... thumbnail 1 summary
PERBEDAAN  PERSEPSI  MAHASISWA  JUNIOR  DAN  SENIOR 
MENGENAI PROFESI AKUNTAN


ABSTRAKSI
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa Junior dan senior mengenai profesi akuntan pada mahasiswa Sampel penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Akuntansi diambil dengan menggunakan teknik purposive sample sebanyak 120 responden. Teknik analisis dalam penelitian ini terdiri dari, pengujian instrumen, uji normalitas, dan uji Independent  t-test. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa senior dan mahasiwa junior di Program D-3 Akuntansi,  ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa senior dan mahasiwa junior di Program S-1 Akuntansi, ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa Program D-3 Akuntansi dan mahasiwa di Program S-1 Akuntansi,

Kata kunci : Persepsi mahasiswa Junior dan senior mengenai profesi akuntan pada Program Diploma III, dan S1

Latar Belakang Masalah
Pemerintah pada bulan Mei 2011, mengeluarkan UU No. 5 Tahun 2011 tentang profesi akuntan publik. Pemerintah secara jelas memperbaharui dan merivisi beberapa peraturan kembali tentang profesi akuntan publik. Undang- Undang ini berisikan ruang lingkup jasa akuntan publik, perizinan akuntan publik dan KAP, hak, kewajiban, dan larangan bagi Akuntan Publik dan KAP, kerja sama antar-Kantor Akuntan Publik (OAI) dan kerja sama antara KAP dan Kantor Akuntan Publik Asing (KAPA) atau Organisasi Audit Asing (OAA), Asosiasi Profesi Akuntan Publik, Komite Profesi Akuntan Publik, pembinaan dan pengawasan oleh Menteri, sanksi administratif dan ketentuan pidana.
Peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah mengenai syarat menjadi seorang akuntan yang harus mengikuti pendidikan profesi akuntan setelah lulus sarjana ekonomi akuntansi, membuat jumlah profesi akuntan meningkat dari tahun ke tahun. Pada awalnya, mahasiswa jurusan akuntansi adalah mahasiswa yang memiliki kesempatan besar untuk langsung melanjutkan program pendidikan akuntansi. Namun, berdasarkan UU No. 5 Tahun 2011, seluruh lulusan sarjana dari berbagai macam jurusan dapat menjadi seorang akuntan, yakni akuntan publik manakala sudah mengikuti ujian sertifikasi secara khusus yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Gambaran diatas menunjukkan bahwa mahasiswa/i akuntansi dihadapkan dalam beberapa pilihan untuk menjadi seorang akuntan. Dengan berbagai macam persyaratan dan mekanisme yang harus dilalui untuk menjadi seorang akuntan, sedikit banyak mempengaruhi persepsi seorang mahasiswa untuk menjadi seorang akuntan. Waktu dan biaya yang sangat besar menjadi salah satu faktor yang menghambat mahasiswa untuk tidak menjadi seorang akuntan.
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi memilki paling tidak tiga alternatif langkah yang dapat ditempuh. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi jurusan akuntansi, seorang sarjana akuntansi dapat langsung bekerja. Kedua, melanjutkan pendidikan akademik S2. dan ketiga, melanjutkan pendidikan profesi untuk menjadi Akuntan Publik. Dengan kata lain, setelah menyelesaikan pendidikan jenjang program sarjana jurusan akuntansi, sarjana akuntansi dapat memilih menjadi Akuntan Publik atau memilih profesi yang lain (Astami, 2001). Setiap sarjana akuntansi bebas untuk memilih karir yang akan dijalaninya sesuai dengan keinginan dan harapannya masing-masing. Berdasarkan jenis karir yang dapat dijalankan oleh sarjana akuntansi tersebut Greenberg dan Baron (2000: 215) menyatakan bahwa karier tersebut meliputi urutan pengalaman pekerjaan seseorang selama jangka waktu tertentu. Pilihan karier mahasiswa dipengaruhi oleh stereotype yang mereka bentuk tentang berbagai macam karier, jadi persepsi dan stereotype karier merupakan hal penting untuk menentukan pilihan karier karena persepsi mahasiswa umumnya dipengaruhi oleh pengetahuan pribadi mengenai lingkungan kerja, informasi dari lulusan terdahulu, keluarga, dosen, dan text book yang dibaca ataupun digunakan.
Minat dan rencana karier mahasiswa yang jelas akan sangat berguna dalam penyusunan program agar materi kuliah dapat disampaikan secara efektif bagi mahasiswa yang memerlukannya. Perencanaan karier merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai sukses, oleh karena itu, diperlukan suatu stimulasi untuk membuat mahasiswa mulai memikirkan secara serius tentang karier yang diinginkan sejak masih di bangku kuliah agar mahasiswa dapat memanfaatkan waktu dan fasilitas kampus secara optimal. Peran akuntan pendidik sebagai stimulator untuk hal ini dirasa sangat penting.
Pada kenyataannya sebagian besar sarjana akuntansi bekerja pada perusahaan dan tidak pernah mengikuti ujian sertifikasi. Mahasiswa yang berkeinginan untuk berprofesi sebagai akuntan dan ingin mengikuti ujian sertifikasi perlu mengikuti pendidikan profesi sehingga sosialisasi program pendidikan profesi akuntansi perlu ditingkatkan, oleh karena itu akuntan pendidik perlu memikirkan dan mempertimbangkan minat mahasiswa agar materi kuliah yang disampaikannya dapat efektif sesuai dengan tujuan mahasiswa dalam mengikuti pendidikannya. Berdasarkan pada hal tersebut maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul ” Perbedaan Persepsi Mahasiswa Junior dan Senior Mengenai Profesi Akuntan (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi di STIE AUB Surakarta)”.

Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah

1.    Perumusan Masalah
Berdasarkan UU RI No. 5 Tahun 2011 tentang profesi akuntan publik, sarjana ekonomi non akuntansi dapat menjadi akuntan publik. Serta adanya peraturan pemerintah yang mewajibkan mahasiswa sarjana ekonomi akuntansi untuk mengikuti PPAk untuk menjadi seorang akuntan mendorong banyak pertimbangan mahasiswa untuk memilih karir sebagai seorang akuntan, belum lagi biaya ujian dan sertifikasi yang cukup tinggi yang harus dikeluarkan oleh mahasiswa itu sendiri. Latar belakang fenomena tersebut yang mendasari penelitian ini. Penelitian ini mengangkat permasalahan sebagai berikut :
a.    Apakah ada perbedaan yang signifikan mengenai profesi akuntan antara persepsi mahasiswa junior dan senior pada program Diploma III di STIE AUB Surakarta?
b.    Apakah ada perbedaan yang signifikan mengenai profesi akuntan antara persepsi mahasiswa junior dan senior pada program Strata 1 di STIE AUB Surakarta?
c.    Apakah ada perbedaan yang signifikan mengenai profesi akuntan antara persepsi mahasiswa Diploma III dengan Strata 1 di STIE AUB Surakarta?
2.    Tujuan Penelitian
Memperhatikan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
a.    Perbedaan yang signifikan mengenai profesi akuntan antara persepsi mahasiswa junior dan senior pada program Diploma III di STIE AUB Surakarta.
b.    Perbedaan yang signifikan mengenai profesi akuntan antara persepsi mahasiswa junior dan senior pada program Strata 1 di STIE AUB Surakarta.
c.    Perbedaan yang signifikan mengenai profesi akuntan antara persepsi mahasiswa Diploma III dengan Strata 1 di STIE AUB Surakarta.
3.    Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, antara lain :
a.    Bagi Akademis
Penelitian ini dapat memberikan nilai tambah dalam meningkatkan kualitas pengajaran sehingga menambah mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar dan membantu memuat kurikulum dalam sistem pendidikan akuntansi yang relevan dalam dunia kerja saat ini.
b.    Bagi mahasiswa akuntansi
Bagi para mahasiswa yang ingin berkarier di bidang akuntansi, penelitian ini membantu mereka untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi berbagai kegiatan akuntansi yang terjadi. Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan mereka akan lebih sadar terhadap berbagai kegiatan yang terjadi di bidang akuntansi dan mereka yang akan terjun ke dalam profesi akuntansi, maka mereka dapat merencanakan masalah – masalah yang terjadi.
c.    Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi penulis dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan dan penerapan teori-teori yang ada.
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut pada gambar II.1 :
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran

    













Sumber : Fitriany dan Yulianti (2007)

Hipotesis
Dalam penelitian ini, kami melakukan berbagai pengujian hipotesis. Pertama-tama, dilakukan pengujian untuk melihat ada tidaknya perbedaan persepsi antara mahasiswa junior dengan mahasiswa senior untuk menilai apakah proses pembelajaran yang dijalani oleh mahasiswa menyebabkan perubahan persepsi mahasiswa terhadap profesi akuntansi.
Ha1 : Ada perbedaan yang signifikan mengenai profesi akuntan antara persepsi mahasiswa Diploma III junior dengan senior di STIE AUB Surakarta.
Ha2 : Ada perbedaan yang signifikan mengenai profesi akuntan antara persepsi mahasiswa Strata I junior dengan senior di STIE AUB Surakarta.
Ha3 : Ada perbedaan yang signifikan mengenai profesi akuntan antara persepsi mahasiswa Diploma III dengan mahasiswa Strata I di STIE AUB Surakarta.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah STIE AUB Surakarta Alamat: Jalan Mr. Sartono Nomor 35 Surakarta Kota Surakarta - 57135.
Populasi dan sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa akuntansi yang ada di STIE AUB Surakarta. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Akuntansi diambil dengan menggunakan teknik purposive sample sebanyak 180 responden dengan uraian sebagai berikut. 1)Mahasiswa D3 yang belum menempuh mata kuliah auditing dikategorikan sebagai mahasiswa junior sebanyak 30 mahasiswa.2) Mahasiswa D3 yang sudah menempuh mata kuliah auditing dikategorikan sebagai mahasiswa senior sebanyak 30 mahasiswa.3) Mahasiswa S1 yang belum menempuh mata kuliah auditing dikategorikan sebagai mahasiswa junior sebanyak 30 mahasiswa.4) Mahasiswa S1 yang sudah menempuh mata kuliah auditing dikategorikan sebagai mahasiswa senior sebanyak 30 mahasiswa.
Definisi Operasional Variabel
1.    Persepsi  Profesi Akuntan
Definisi persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) dalam Ikhsan (2005 : 93), sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindra. Robbins (2009 : 175) mendefinisikan persepsi sebagai proses tempat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.
a.    Persepsi Akuntan sebagai karir
Akuntan dipandang sebagai karir, karena akuntan merupakan suatu profesi yang dapat digunakan oleh seseorang untuk mencapai karirnya` indikator yang digunakan: 1)Kepuasan pribadi akuntan terhadap pekerjaan. 2) Akuntan merupakan orang yang menyenangkan.3) Perasaan senang menjadi seorang akuntan
b.    Akuntansi Sebagai bidang Ilmu
Akuntansi dipandang sebagai suatu bidang ilmu, karena di dalamnya dapat diperoleh informasi-informasi yang bisa menambah pengetahuan mengenai bidang akuntansi, indikator yang digunakan:1) Aktivitas akuntansi mengacu pada aturan. 2) Akuntansi sebagai ilmu yang menarik.3) Aturan akuntansi bersifat tetap.4) Kesukaan terhadap akuntansi
c.    Akuntan sebagai profesi
Akuntan dipandang sebagai suatu profesi yang dapat digunakan oleh seseorang, khususnya mahasiswa lulusan akuntansi untuk mengejar karir mereka, indikator yang digunakan:1) Akuntan merupakan sebuah profesi.2) Keputusan karir untuk menjadi akuntan.3) Profesi akuntan sangat dihormati.4) Menjadi seorang akuntan, keluarga menjadi senang
d.    Akuntan sebagai kelompok aktivis
Akuntan dipandang kelompok aktivis karena tempat berkumpulnya individu yang membentuk suatu kelompok dalam menganalisis suatu laporan keuangan, indikator yang digunakan: 1)Akuntan bekerja dengan orang lain.2) Kesibukan akuntan dengan angka dan orang lain.3)Akuntan berinteraksi dengan banyak orang lain
2.    Akuntan
Akuntan merupakan profesi yang pemakaiannya dilindungi oleh peraturan (Undang-undang No. 34 tahun 1945) dan hanya dapat dipakai oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari perguruan tinggi yang diakui menurut peraturan serta telah terdaftar pada Departemen Keuangan yang dibuktikan pemberian nomor register. Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
3.    Mahasiswa Progdi Akuntansi
Mahasiswa Progdi Akuntansi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Progdi Akuntansi D3, dan Strata 1.
Jenis dan Sumber data
Jenis data penelitian ini adalah data primer yaitu data penelitian yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber asli (tanpa perantara), Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian adalah data primer dalam bentuk opini, sikap, pengalaman atau karakteristik responden (subyek) penelitian dan instrumen yang digunakan adalah kuesioner atau angket. (Sugiyono, 2004:137)
Metode pengumpulan data
1.    Observasi; Observasi diarahkan pada kegiatan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkannya hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.
2.    Kuesioner; Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner atau angket yang disebarkan kepada responden, yaitu berupa daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi pelitian. Daftar pertanyaan peneliti susun secara berjenjang berdasarkan skala pengukuran Likert dengan urutan lima, yaitu : 1, 2, 3, 4, 5 dengan kriteria jawaban sebagai berikut : Jawaban sangat setuju= Skor 5, Jawaban setuju= Skor 4, Jawaban netral    = Skor 3, Jawaban tidak setuju= Skor 2, Jawaban sangat tidak setuju= Skor 1
Metode Analisis Data
1.    Uji Instrumen
a.    Pengujian Validitas Instrumen
Pengujian validitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengukur apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian benar-benar mampu mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep.  Untuk menguji validitas akan digunakan uji korelasi product moment Pearson dengan bantuan Program SPSS.  Apabila nilai r hitung instrumen lebih besar dari r tabel maka dinyatakan valid . Secara manual rumus uji tersebut adalah:
     rxy     =                   n  xy  -    xy      
                         n  x 2- (  x)2   n  y 2 - (  y)2     
Keterangan:
rxy    = korelasi antara x dan y
x    = skor nilai x
y    = skor nilai total y
n    = jumlah sample  (Umar, 2003:78)

b.    Uji  Reliabilitas  
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa instrumen penelitian bebas dari kesalahan persepsi  sehingga menghasilkan hasil yang konsisten dan dapat digunakan pada kondisi yang berbeda-beda. Untuk menguji reliabilitas akan digunakan Cronbach alpha dengan program SPSS. Instrumen dinyatakan reliabel apabila  nilai alpha lebih besar dari 0,6. Rumus  koefisien   alpha :  (Umar,2003:90)
               k                    σ2b
     R11    =     (                ) (                   )
                      k-1                 σt2

Keterangan:
       
R11        = reliabilitas instrumen   
K        = banyaknya butir pertanyaan
σ2b        = jumlah varian butir
σt2        = varian total

2.    Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat normal atau tidak. Apabila data yang dipakai normal maka dipakai uji statistika parametrik sebaliknya kalau data tidak normal maka alat uji yang dipakai statistika non parametrik. Pengujian normalitas data akan digunakan alat uji Smirnov kolmogorof dengan program SPSS.  Data mempunyai distribusi normal apabila nilai signifikansinya diatas 0,05 (Ghozali,2005 : 112). Rumus yang digunakan secara manual adalah: (Sugiyono,2004 : 239)
D     = maksimum [ Sn1(X) – Sn2 (X)]
        Keterangan :
D    = nilai kritis
Sn1    = standar deviasi fungsi distribusi empiris
Sn2    = standar deviasi fungsi distribusi kumulatif

3.    Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji adanya perbedaan persepsi mengenai profesi akuntan antara mahasiswa junior dan mahasiswa senior. Pengujian hipotesis yang digunakan yaitu Independent t-test yang dengan menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusan pada uji t :
Cara melakukan uji t menurut Ghozali (2005 : 56) adalah:
a)Apabila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan 5 %, maka Ho ditolak atau menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
b) Apabila nilai t hitung lebih tinggi dibandingkan t tabel, maka hipotesis alternatif diterima.
c)Apabila probabilitas signifikansi <  α 0,05 maka hipotesis alternative diterima

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Gambaran Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah mahasiswa Akuntansi STIE AUB (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa) Surakarta. Lokasi penelitian adalah STIE AUB Surakarta Jl. Mr. Sartono No.35 Surakarta 57135.
Deskripsi Data
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan pada STIE AUB Surakarta dengan menyebarkan kuesioner pada mahasiswa. Data penyebaran yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV. 1
Distribusi Kuesioner

No    Pendidikan    Kuesioner Disebar    Tidak Kembali (rusak)    Kembali
1    Mahasiswa D3 Junior    40    10    30
2    Mahasiswa D3 Senior    40    10    30
3    Mahasiswa S1 Junior    40    10    30
4    Mahasiswa S1 Senior     40    10    30
Jumlah    160    40    120

Hasil Uji Kualitas Data
1.    Pengujian validitas
a.    Hasil uji validitas variabel untuk variabel Persepsi Mahasiswa D3 Junior
Hasil uji validitas untuk variabel Persepsi Mahasiswa D3 Junior disajikan pada tabel IV.2.
Tabel IV. 2
Hasil Uji Validitas Instrumen Persepsi Mahasiswa D3 Junior

Item Pernyataan    ritem    rtabel    Keterangan
X1_1    0,559    0,361    Valid
X1_2    0,575    0,361    Valid
X1_3    0,519    0,361    Valid
X1_4    0,482    0,361    Valid
X1_5    0,493    0,361    Valid
X1_6    0,399    0,361    Valid
X1_7    0,533    0,361    Valid
X1_8    0,544    0,361    Valid
X1_9    0,548    0,361    Valid
X1_10    0,480    0,361    Valid
X1_11    0,689    0,361    Valid
X1_12    0,402    0,361    Valid
X1_13    0,477    0,361    Valid
X1_14    0,516    0,361    Valid
Sumber : Data yang diolah, 2013
Berdasarkan Tabel IV.2. dapat disimpulkan bahwa 14 item pernyataan mempunyai nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,361). Hal ini menunjukan bahwa instrumen pernyataan variabel persepsi Mahasiswa D3 Junior valid.   
b.    Hasil uji validitas variabel Mahasiswa D3 Senior
Hasil uji validitas untuk variabel Persepsi Mahasiswa D3 Senior disajikan pada tabel IV.3.
Tabel IV. 3
Hasil Uji Validitas Instrumen Persepsi Mahasiswa D3 Senior

Item Pernyataan    ritem    rtabel    Keterangan
X2_1    0,596    0,361    Valid
X2_2    0,653    0,361    Valid
X2_3    0,409    0,361    Valid
X2_4    0,508    0,361    Valid
X2_5    0,553    0,361    Valid
X2_6    0,609    0,361    Valid
X2_7    0,436    0,361    Valid
X2_8    0,438    0,361    Valid
X2_9    0,439    0,361    Valid
X2_10    0,471    0,361    Valid
X2_11    0,643    0,361    Valid
X2_12    0,460    0,361    Valid
X2_13    0,460    0,361    Valid
X2_14    0,515    0,361    Valid
Sumber : Data yang diolah, 2013
Berdasarkan Tabel IV.3. dapat disimpulkan bahwa 14 item pernyataan mempunyai nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,361). Hal ini menunjukan bahwa instrumen pernyataan variabel persepsi Mahasiswa D3 Senior valid.
c.    Hasil uji validitas variabel Mahasiswa S1 Junior
Hasil uji validitas untuk variabel Persepsi Mahasiswa S1 Junior disajikan pada tabel IV.4
    Tabel IV. 4
Hasil Uji Validitas Instrumen Persepsi Mahasiswa S1 Junior

Item Pernyataan    ritem    rtabel    Keterangan
X3_1    0,440    0,361    Valid
X3_2    0,426    0,361    Valid
X3_3    0,438    0,361    Valid
X3_4    0,525    0,361    Valid
X3_5    0,569    0,361    Valid
X3_6    0,697    0,361    Valid
X3_7    0,534    0,361    Valid
X3_8    0,462    0,361    Valid
X3_9    0,462    0,361    Valid
X3_10    0,603    0,361    Valid
X3_11    0,448    0,361    Valid
X3_12    0,490    0,361    Valid
X3_13    0,551    0,361    Valid
X3_14    0,435    0,361    Valid
Sumber : Data yang diolah, 2013
Berdasarkan Tabel IV.4. dapat disimpulkan bahwa 14 item pernyataan mempunyai nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,361). Hal ini menunjukan bahwa instrumen pernyataan variabel persepsi Mahasiswa S1 Junior valid.
d.    Hasil uji validitas variabel Mahasiswa S1 Senior
Hasil uji validitas untuk variabel Persepsi Mahasiswa S1 Senior disajikan pada tabel IV.5.
Tabel IV. 5
Hasil Uji Validitas Instrumen Persepsi Mahasiswa S1 Senior

Item Pernyataan    ritem    rtabel    Keterangan
X4_1    0,774    0,361    Valid
X4_2    0,808    0,361    Valid
X4_3    0,620    0,361    Valid
X4_4    0,675    0,361    Valid
X4_5    0,757    0,361    Valid
X4_6    0,412    0,361    Valid
X4_7    0,459    0,361    Valid
X4_8    0,661    0,361    Valid
X4_9    0,747    0,361    Valid
X4_10    0,581    0,361    Valid
X4_11    0,408    0,361    Valid
X4_12    0,468    0,361    Valid
X4_13    0,597    0,361    Valid
X4_14    0,686    0,361    Valid
Sumber : Data yang diolah, 2013
Berdasarkan Tabel IV.5. dapat disimpulkan bahwa 14 item pernyataan mempunyai nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,361). Hal ini menunjukan bahwa instrumen pernyataan variabel persepsi Mahasiswa S1 Senior valid.
2.    Pengujian reliabilitas
Hasil uji Reliabilitas data disajikan pada tabel IV.6.
Tabel IV.6
Hasil Uji reliabilitas Instrumen

Variabel    Cronbach    Kriteria    Keterangan
Persepsi Mahasiswa D3 Junior    0,802    Alpha cronbach > 0,60 maka reliabels    Reliabel
Persepsi Mahasiswa D3 Senior    0,832        Reliabel
Persepsi Mahasiswa S1 Junior    0,806        Reliabel
Persepsi Mahasiswa S1 Senior    0,870        Reliabel
    Sumber : Data yang diolah, 2013
Hasil uji reliabilitas data pada tabel IV.6 di atas  menunjukkan bahwa semua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel. Hal ini ditunjukan dengan koefisien alpha yang melebihi 0,6.
Hasil Uji Normalitas
Hasil uji Normalitas data disajikan pada tabel IV.7.
Tabel IV.7
Hasil Uji Normalitas

    Sumber : data primer yang diolah, 2013

Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov tabel IV.7 di atas menunjukkan bahwa nilai asymp. Sig > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.
Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan Independent t-test disajikan pada tabel IV.8.

                        Tabel IV. 8
                       Hasil Independent t-test

Sumber : data yang diolah, 2013

        Berdasarkan tabel IV.8 membuktikan bahwa:
a.    Beda Persepsi Mahasiswa Junior Dan Senior pada Program Diploma Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan
Berdasarkan hasil pengujian di atas  tampak bahwa ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa senior dan mahasiwa junior di Program D-3 Akuntansi yaitu probabilitas signifikansi sebesar < α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan ada perbedaan yang signifikan mengenai profesi akuntan antara mahasiswa Diploma III junior dengan senior diterima.
b.    Beda Persepsi Mahasiswa Junior Dan Senior pada Program S-1 Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan.
Berdasarkan hasil pengujian di atas  tampak bahwa ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa senior dan mahasiwa junior di Program S-1 yaitu probabilitas signifikansi sebesar < α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 2 yang menyatakan ada perbedaan yang signifikan mengenai profesi akuntan antara mahasiswa  S-1 junior dengan senior diterima.
c.    Beda Persepsi Mahasiswa Diploma III dan Mahasiswa Strata I Mengenai Profesi Akuntan
Berdasarkan pengujian di atas  tampak bahwa ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa di Program Diploma III dan mahasiwa di Program Program S-1 yaitu probabilitas signifikansi sebesar < α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 3 yang menyatakan ada perbedaan yang signifikan mengenai profesi akuntan antara mahasiswa Diploma III dan mahasiswa S-I diterima.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulan bahwa proses pengajaran telah berhasil memberi pemahaman yang lebih baik kepada mahasiswa senior mengenai akuntansi sebagai aktifitas kelompok, tapi belum berhasil meningkatkan persepsi mahasiswa senior mengenai akuntan sebagai sebuah profesi yang setara dengan dokter dan ahli hukum. Kurikulum dan proses pengajaran pada Program D-3 Akuntansi dan Program S-1 Akuntansi, terutama Program S-1 Akuntansi perlu ditingkatkan untuk menarik minat mahasiswa belajar akuntansi dan meningkatkan persepsi mereka mengenai profesi akuntan. Perlu diterapkan berbagai metode pengajaran agar mahasiswa menjadi semakin senang dengan akuntansi dan semakin ingin menjadi akuntan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.    Ada perbedaan yang signifikan mengenai profesi akuntan antara mahasiswa Diploma III junior dengan senior.
2.    Ada perbedaan yang signifikan mengenai profesi akuntan antara mahasiswa  S-1 junior dengan senior.
3.    Ada perbedaan yang signifikan mengenai profesi akuntan antara mahasiswa Diploma III dan mahasiswa S-I
Keterbatasan
Penelitian ini difokuskan pada permasalahan yang diteliti agar tercapai semua itu maka penulis menerapkan batasan-batasan penelitian sebagai berikut :
1.    Penelitian ini hanya meneliti di STIE AUB Surakarta sehingga tidak bisa digeneralisasikan terhadap Perguruan Tinggi lainnya.
2.    Penelitian ini hanya menggunakan variabel persepsi akuntan yang diukur dengan Persepsi Akuntan sebagai karir, Akuntansi Sebagai bidang Ilmu, Akuntan sebagai profesi, dan Akuntan sebagai kelompok aktivis, sehingga untuk peneliti yang akan datang diharapkan dapat menggunakan variabel lain yang berpengaruh terhadap profesi Akuntan.
Saran
1.    Dalam penelitian ini variabel yang sangat berpengaruh dan signifikan adalah variabel akuntan sebagai karir, dengan menganggap bahwa profesi akuntan adalah profesi yang dapat digunakan untuk mencapai karirnya maka seorang akuntan akan memiliki kepuasan pribadi terhadap pekerjaannya, dia juga akan menganggap bahwa akuntan adalah orang yang menyenangkan serta dia akan memiliki perasaan yang senang menjadi seorang akuntan.
2.    Untuk penelitian selanjutnya lebih baik melakukan wawancara langsung ke responden, karena dengan melakukan wawancara langsung data yang didapat secara kualitas dan kuantitas lebih baik, sehingga hasil penelitian lebih berkualitas kebenarannya.
3.    Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi persepsi mahasiswa akuntansi mengenai profesi akuntan dan dengan jumlah sampel yang lebih besar sehingga hasil penelitian memiliki daya generalisasi yang lebih kuat.
DAFTAR PUSTAKA
   
Andersen, William. 2012. Analisis persepsi mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi sebagai akuntan. jurnal UNDIP

Astami, Emita Wahyu. 2001. Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Nonakuntan Publik bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi, KOMPAK 1, Jan 2001: 57-84.

Fitriany dan Yulianti. 2007. Perbedaan persepsi antara mahasiswa senior dan junior mengenai profesi akuntan pada program S1 reguler, S1 ekstensi dan program diploma 3. Jurnal SNA X

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Greenberg, Jerald dan Baron, Robert A. 2000. Perilaku Organisasi. Jakarta : Prentice Hall. Griffin

Hansen dan Mowen, 2006. Akuntansi Manajemen.Edisi 7.Jakarta : Salemba Empat.

Ikhsan, Arfa dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keprilakuan. Salemba Empat: Jakarta.

Mulyadi, 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta : Salemba Empat

Rasmini, Ni Ketut. 2007, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Keputusan Pemilihan Profesi Akuntan Publik Dan Nonakuntan Publik Pada Mahasiswa. Buletin Studi Ekonomi Vol. 12 No.3:351-363

Regar, Moenaf H. 2007. Mengenal Profesi Akuntan dan Memahami Laporannya. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Rizal. Perkembangan Etika Profesi. Available at (www.google.com) diakses 24-12-2012
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2009. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Diterjemahkan oleh Diana Angelica. Jakarta: Salemba Empat.

Simamora, Henry, 2001. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid. Dua, Cetakan Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Soemarso, S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabeta, Cetakan  keenam Bandung

Umar, Husein , (2003), Metode Riset akuntansi Terapan,  Ghalia Indonesia

UU No. 5 Tahun 2011 Tentang Profesi Akuntan Publik

Widyasari, Yuanita. 2010. Persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor – faktor yang membedakan pemilihan karir. jurnal UNDIP

Wulansari, Amalia S. 2008. “Studi Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Profesionalisme Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi Di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta.

Tidak ada komentar